Mata Kuliah : Audit Teknologi Sistem Informasi #
Universitas Gunadarma.
I. PENGERTIAN
A. Audit
Menurut KBBI, audit/au·dit/
n 1 pemeriksaan pembukuan tentang keuangan (perusahaan, bank, dan sebagainya)
secara berkala; 2 pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian
kewajaran laporan yang dihasilkannya; sedangkan menurut kamus besar Oxford,
audit didefinisikan sebagai : “An
official inspection of an organization's accounts, typically by an independent
body” atau Sebuah pemeriksaan resmi terhadap akuntabilitas suatu
perusahaan.
Jadi, secara garis
besar, Audit adalah kegiatan pemeriksaan/pengecekan keuangan sebuah organisasi
atau perusahaan.
B. Teknologi
Keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia; (KBBI)
Contoh mudah dari
sebuah teknologi adalah mobil. Dengan adanya mobil, kita dapat dengan mudah
bepergian ke suatu tempat yang berjarak jauh.
C. Sistem informasi
Sistem adalah kumpulan
dari beberapa komponen yang saling terintegrasi guna mencapai suatu tujuan.
Sedangkan Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang sudah memiliki
makna.
Lalu, Sistem Informasi
memiliki arti sekumpulan komponen yang saling terintegrasi satu sama lain untuk
menghasilkan sebuah informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan.
D. Audit teknologi system informasi
Adalah teknologi sistem
informasi yang digunakan dalam rangka proses audit di suatu perusahaan.
II. FENOMENA ERA SISTEM INFORMASI
Era sistem informasi di
dunia saat ini sudah mencapai fase Cloud Computing. Perkembangan ini tidak
serta merta langsung dalam tahap ini, ada beberapa fase Sistem Informasi di
dunia. Sepengetahuan penulis, perkembangan sistem informasi diawali dengan:
a. Mainframe dan
Minicomputer computing.
b. Personal Computer,
c. Client-server
Network
d. Enterprise Computing
e. Cloud Computing
III. PERKEMBANGAN AUDIT SAAT INI
Menurut situs
lenterabisnis.com, perjalanan proses audit dari cara tradisional ke metodologi
saat ini, yaitu audit berbasis risiko (Risk Base Audit, RBA) telah berlangsung
lebih dari 100 tahun. Berikut perkembangan metode audit yang ada.
Audit Kepatuhan (Compliance)
Metode ini adalah cikal
bakal audit di dunia. Audit berbasis ketentuan, pelaksanaan audit selalu diukur
dengan ketentuan yang ada, temuan yang didapat hanya bila melanggar ketentuan,
baik ketentuan perusahaan apalagi ketentuan kepatutan. Audit ini masih relevan
untuk kasus-kasus tertentu, seperti evaluasi terhadap pelanggaran lingkungan.
Akan tetapi ini tentunya akan tidak mengoptimalkan aktivitas Internal Audit.
System Base Audit (SBA)
Metode ini dilaksanakan
oleh Fungsi Internal Audit yang lebih modern. Metode ini dilaksanakan dengan
pendekatan evaluasi dan analisa terhadap sistem dan proses bisinis perusahaan
yang diaudit, sehingga mendapatkan risiko terbesar pada sistem tersebut sering
kali tidak berhasil. Penyebab dari kegagalan mendapatkan risiko terbesar karena
pendekatan evaluasi dan analisanya bersifat horizontal. Yaitu, mengarah kepada
aktivitas ke aktivitas berikutnya pada sistem atau pada bisnis proses yang
sedang dievaluasi.
Risk Base Audit
Risk Base Audit adalah
perbaikan dari metode System Base Audit, fokus adalah mendapatkan Risiko Big
Fish yang ada di perusahaan itu dengan cara menganalisa bisnis proses di level
manapun untuk mendapatkan risiko terbesar di sistem tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan ke level yang lebih tinggi lagi sampai ke level tertinggi
dalam rangka mendapatkan risiko big fish nya. Fokus dari metode ini adalah pada
objektif dari bisnis ini, tidak pada kontrol risiko yang ada.
Value for Money
Audit ini menekankan
pada review untuk menentukan apakah nilai optimum dari uang yang digunakan di
perusahaan telah tercapai dan apakah telah ada rekomendasi untuk peningkatan
profit terkait dengan nilai uang yang digunakannya. Audit ini merupakan salah
satu pengembangan dari RBA.
Assurance-Based Audit
(ABA)
Metode ini adalah
metode terakhir yang banyak digunakan dan yang membuat Internal Audit dijadikan
fungsi yang sukses dalam melaksanakan tugasnya. ABA menggunakan pendekatan
risiko dalam pelaksanaan assurance-nya berdasarkan hasil koordinasi dengan
fungsi lainnya, seperti HSSE, Keuangan, Inspeksi Peralatan, dan Fungsi
Reliabilitas di perusahaan tersebut, sehingga duplikasi pelaksanaan assurance
diminimalisasi ke tingkat terendah dan tidak ada yang terlewatkan suatu aktivitas
yang berisiko tanpa dilakukan assessment.
Referensi
Lare Osing (2017, September 9). Perkembangan Metode Audit di Dunia Audit. Diambil dari https://www.lenterabisnis.com/perkembangan-metode-audit
No comments:
Post a Comment