Monday, October 13, 2014

PERMASALAHAN PENDUDUK DI INDONESIA

Penduduk adalah orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Dalam sosiologim penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Indonesia merupakkan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait denan hal kependudukan.

Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :

1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)

Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.

Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1995, 2000 dan 2010

Provinsi
Penduduk
1995
2000
2010
Aceh
3847583
3930905
4494410
Sumatera Utara
11114667
11649655
12982204
Sumatera Barat
4323170
4248931
4846909
Riau
3900534
4957627
5538367
Jambi
2369959
2413846
3092265
Sumatera Selatan
7207545
6899675
7450394
Bengkulu
1409117
1567432
1715518
Lampung
6657759
6741439
7608405
Kepulauan Bangka Belitung
-
900197
1223296
Kepulauan Riau
-
-
1679163
DKI Jakarta
9112652
8389443
9607787
Jawa Barat
39206787
35729537
43053732
Jawa Tengah
29653266
31228940
32382657
DI Yogyakarta
2916779
3122268
3457491
Jawa Timur
33844002
34783640
37476757
Banten
-
8098780
10632166
Bali
2895649
3151162
3890757
Nusa Tenggara Barat
3645713
4009261
4500212
Nusa Tenggara Timur
3577472
3952279
4683827
Kalimantan Barat
3635730
4034198
4395983
Kalimantan Tengah
1627453
1857000
2212089
Kalimantan Selatan
2893477
2985240
3626616
Kalimantan Timur
2314183
2455120
3553143
Sulawesi Utara
2649093
2012098
2270596
Sulawesi Tengah
1938071
2218435
2635009
Sulawesi Selatan
7558368
8059627
8034776
Sulawesi Tenggara
1586917
1821284
2232586
Gorontalo
-
835044
1040164
Sulawesi Barat
-
-
1158651
Maluku
2086516
1205539
1533506
Maluku Utara
-
785059
1038087
Papua Barat
-
-
760422
Papua
1942627
2220934
2833381
INDONESIA
194754808
206264595
237641326


Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju)
Sumber : Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995

Masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan mencari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.

Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.

2. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk

Besarnya jumlah penduduk di Indonesia tidak lepas dari faktor tingginya tingkat pertumbuhan penduduk. Berikut data statistik mengenai kepadatan penduduk/km2 tiap tahun yang saya kutip dari bps.go.id .

Provinsi
Kepadatan Penduduk per km2
2005 5
2006
2007 6
2008 6
2009 6
2010
Aceh
72
78
75
76
77
78
Sumatera Utara
171
172
177
180
182
178
Sumatera Barat
108
108
111
113
114
115
Riau
55
54
58
59
60
64
Kepulauan Riau
158
15
172
180
187
205
Jambi
58
50
60
61
62
62
Sumatera Selatan
113
74
116
118
120
81
Kepulauan Bangka Belitung
65
66
67
68
69
74
Bengkulu
79
79
82
83
84
86
Lampung
188
204
193
196
199
220
DKI Jakarta
12012
13499
12245
12355
12459
14469
Jawa Barat
1060
1146
1092
1108
1124
1217
Banten
1006
1066
1045
1065
1085
1100
Jawa Tengah
972
989
987
995
1002
987
DI Yogyakarta
1074
1064
1096
1107
1118
1104
Jawa Timur
781
764
790
794
798
784
Bali
625
609
639
645
652
673
Nusa Tenggara Barat
211
211
218
221
225
242
Nusa Tenggara Timur
93
92
96
98
100
96
Kalimantan Barat
34
28
35
35
36
30
Kalimantan Tengah
13
13
13
13
14
14
Kalimantan Selatan
85
77
87
89
90
94
Kalimantan Timur
15
13
16
16
16
17
Sulawesi Utara
154
141
157
158
160
164
Gorontalo
77
77
79
80
81
92
Sulawesi Tengah
34
37
35
36
36
43
Sulawesi Selatan
162
87
167
169
171
172
Sulawesi Barat
59
11
61
61
63
69
Sulawesi Tenggara
53
52
55
56
58
59
Maluku
27
27
27
28
29
33
Maluku Utara
23
30
24
24
25
32
Papua
6
8
7
7
7
9
Papua Barat
6
22
6
6
6
8
Indonesia
118
118
121
123
124
124

Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani oleh BKKBN.
Seperti yang dilansir oleh www.datastatistik-indonesia.com , Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1  juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan  0,92 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama. Berikut penjelasannya melalui tabel.

Tabel Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2000-2025

Propinsi
2000
2005
2010
2015
2020
2025
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
11. NANGGROE ACEH DARUSSALAM
3,929.3
4,037.9
4,112.2
4,166.3
4,196.5
4,196.3
12. SUMATERA UTARA
11,642.6
12,452.8
13,217.6
13,923.6
14,549.6
15,059.3
13. SUMATERA BARAT
4,248.5
4,402.1
4,535.3
4,693.4
4,785.4
4,846.0
14. RIAU
4,948.0
6,108.4
7,469.4
8,997.7
10,692.8
12,571.3
15. JAMBI
2,407.2
2,657.3
2,911.7
3,164.8
3,409.0
3,636.8
16. SUMATERA SELATAN
6,210.8
6,755.9
7,306.3
7,840.1
8,369.6
8,875.8
17. BENGKULU
1,455.5
1,617.4
1,784.5
1,955.4
2,125.8
2,291.6
18. LAMPUNG
6,730.8
7,291.3
7,843.0
8,377.4
8,881.0
9,330.0
19. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
900.0
971.5
1,044.7
1,116.4
1,183.0
1,240.0
31. DKI JAKARTA
8,361.0
8,699.6
8,981.2
9,168.5
9,262.6
9,259.9
32. JAWA BARAT
35,724.0
39,066.7
42,555.3
46,073.8
49,512.1
52,740.8
33. JAWA TENGAH
31,223.0
31,887.2
32,451.6
32,882.7
33,138.9
33,152.8
34. D I YOGYAKARTA
3,121.1
3,280.2
3,439.0
3,580.3
3,694.7
3,776.5
35. JAWA TIMUR
34,766.0
35,550.4
36,269.5
36,840.4
37,183.0
37,194.5
36. BANTEN
8,098.1
9,309.0
10,661.1
12,140.0
13,717.6
15,343.5
51. B A L I
3,150.0
3,378.5
3,596.7
3,792.6
3,967.7
4,122.1
52. NUSA TENGGARA BARAT
4,008.6
4,355.5
4,701.1
5,040.8
5,367.7
5,671.6
53. NUSA TENGGARA TIMUR
3,823.1
4,127.3
4,417.6
4,694.9
4,957.6
5,194.8
61. KALIMANTAN BARAT
4,016.2
4,394.3
4,771.5
5,142.5
5,493.6
5,809.1
62. KALIMANTAN TENGAH
1,855.6
2,137.9
2,439.9
2,757.2
3,085.8
3,414.4
63. KALIMANTAN SELATAN
2,984.0
3,240.1
3,503.3
3,767.8
4,023.9
4,258.0
64. KALIMANTAN TIMUR
2,451.9
2,810.9
3,191.0
3,587.9
3,995.6
4,400.4
71. SULAWESI UTARA
2,000.9
2,141.9
2,277.2
2,402.8
2,517.2
2,615.5
72. SULAWESI TENGAH
2,176.0
2,404.0
2,640.5
2,884.2
3,131.2
3,372.2
73. SULAWESI SELATAN
8,050.8
8,493.7
8,926.6
9,339.9
9,715.1
10,023.6
74. SULAWESI TENGGARA
1,820.3
2,085.9
2,363.9
2,653.0
2,949.6
3,246.5
75. GORONTALO
833.5
872.2
906.9
937.5
962.4
979.4
81. M A L U K U
1,166.3
1,266.2
1,369.4
1,478.3
1,589.7
1,698.8
82. MALUKU UTARA
815.1
890.2
969.5
1,052.7
1,135.5
1,215.2
94. PAPUA
2,213.8
2,518.4
2,819.9
3,119.5
3,410.8
3,682.5


3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.

Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:

  • Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
  • Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
  • Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
  • Sumber air
  • Perhubangan atau transportasi
  • Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.

SOLUSI

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka memberikan solusi untuk menekan jumlah penduduk yang ada di Indonesia, diantaranya :

  •       Transmigrasi, merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan Bali, mereka biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan di bagian Nusantara yang masih jarang penduduk. Sebagai contoh adalah pulau Kalimantan yang berukuran besar namun masih jarang penduduk.
  •      Melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk mengurangi jumlah anak yang dipunyai dalam suatu keluarga.
  •       Menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang banyak
  •       Peningkatan kesadaran akan pendidikan kependudukan
  •      Pemerintahan yang Desentralisasi, artinya menjalankan pemerintahan yang tidak terpusat hanya di suatu wilayah yang hanya akan mengakibatkan penduduk menetap di pusat suatu negara.


Sumber referensi :
hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=919


No comments:

Post a Comment