Thursday, October 6, 2016

Sistem Cerdas



Artificial Intelligence (sistem cerdas) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Mahasiswa akan dibekali logika fuzzy, Algoritma Genetika dan Neural Network.

Kecerdasan Buatan atau Sistem Cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligent (AI) merupakan cabang terpenting dalam komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan  penalaran dengan baik, untuk itu komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.

Kecerdasan Buatan termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Di awal abad 20, seorang penemu Spanyol, Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat men’skak-mat’ raja lawannya dengan sebuah ratu dan raja. Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai segera setelah ditemukannya komputer digital. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan  bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Seorang matematikawan Inggris, Alan Turing pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut kemudian dikenal dengan Turing test, dimana mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turning beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas layaknya manusia. Istilah Kecerdasan Buatan dimunculkan pertama kali oleh pofesor dari  Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 di Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. 

Pada Konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari Kecerdasan Buatan, yaitu: mekanisme berfikir manusia dapat secara tepat dimodelkan dan disimulasikan  pada komputer digital. Beberapa program AI yang antara lain:
a. Logic Theorist diperkenalkan pada Dartmouth Cobference. Program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika 
b. ELIZA , deprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa  pertanyaan.
c. Sad Sam, deprogram oleh Robert K. Lindsay (1960), program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.

A. Sistem Cerdas

    Manusia dalam menjalankan aktivitas tentulah membutuhkan proses berfikir dan membutuhkan kecerdasan. Otak merupakan salah satu organ terpenting manusia, yang berpengaruh terhadap kecerdasan manusia. Agar terasahnya kecerdasan yang pada manusia, tentulah manusia melakukan proses penalaran dan pembelajaran, sehingga mampu melakukan adaptasi dan pengambilan keputusan.

   Seiring dengan perkembangan zaman, akibat dari kecerdasan manusia juga, berkembanglah sebuah ilmu pengetahuan yaitu sistem cerdas. Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight [1991]). Dapat dikatakan bahwa sistem cerdas merupakan suatu sistem yang dapat menirukan pola pikir dan hal-hal yang dapat dilakukan manusia. Teknologi yang memiliki sistem cerdas dapat mengenali atau melakukan komunikasi layaknya manusia. Tentunya untuk dapat melakukan hal tersebut, sistem tersebut harus diberi pengetahuan, melakukan proses pembelajaran dan penalaran.

Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [1984]:
  • Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
  • Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
  • Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)
  B. Fungsi Sistem Cerdas
 

Sebuah sistem cerdas tercipta untuk dapat membuat mesin atau sistem yang dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia, sehingga dapat membantu dan memudahkan aktivitas manusia.

Sistem cerdas ada ketika :


  • Perancangan program (komputasi konvensional) sudah tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang diberikan, progammer sudah memberikan bendera putih.
  • Penggunaan if than else tidak sanggup untuk menyelesaikan permasalahan. (artinya: jika penyelesaian permasalahan menggunakan ‘if than else’ yang jumlahnya tidak terbatas (banyak), sehingga akan sulit dirancang).

Kedua keadaan itulah yang membuat para ahli merancang sistem cerdas. Sistem cerdas dapat dikatakan sebagai ‘bayi mesin’. Bayi mesin merupakan sebuah sistem dasar/basic, yang menggunakan konsep, formula dan arsitektur dasar. Sehingga dengan bayi mesin tersebut sistem cerdas tersebut dapat diaplikasikan untuk mengatasi berbagai hal permasalahan yang diberikan.  Dengan Bayi mesin ini, tidak perlu dilakukannya programming ulang dan membentuk program baru untuk dapat mengatasi permasalahan baru. Berbeda dengan pemrograman biasa (komputasi konvensional) menggunakan aplikasi pemrograman seperti C/C++/delphi dsb, dimana untuk permasalahan baru, biasanya dirancang program baru.

C. Konsep Dasar Sistem Cerdas 
Konsep dasar dalam sebuah sistem cerdas terbagi menjadi 3, yaitu :

 1. Artificial Neural Network
Merupakan konsep bagaimana otak manusia bekerja, seperti yang kita ketahui otak manusia terdiri atas sel saraf yang memiliki network. Network atau jaringan dirumuskan menjadi sebuah persamaan matematis sehingga dapat diaplikasikan pada prosesor.

 2. Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan
Merupakan kelanjutan dari Artificial Neural Network, yaitu konsep bagaimana manusia berpikir. Komputer diharapkan dapat berlaku dan mengambil keputusan seperti manusia, serta mampumempelajari permasalahan yang ada.

 3. Fuzzy Logic atau Logika Samar,
merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer, proses pengambilan keputusan dilakukan 'diantara 1 dan 0'. Komputer dapat memiliki toleransi, unsur rasa atau 'kira-kira', dan kesensitifan dari input yang diberikan.
 
D. Cara Kerja Sistem Cerdas
Layaknya manusia, semakin banyak diberikan pengetahuan, maka semakin terasah kecerdasannya. Pengetahuan dapat diberikan melalui proses pembelajaran. Begitu pula mesin sistem cerdas, dengan diberikan proses pembelajaran maka mesin akan semakin cerdas. Akan secara otomatis manusia melakukan proses pembelajaran, karena kesadaran diri sendiri dan rasa ingin tahunya, namun berbeda pada mesin sistem cerdas, proses pembelajarannya harus diberikan oleh manusia. Apakah bisa suatu mesin sistem cerdas melakukan proses pembelajaran sesuai keinginan sendiri?

Mesin yang akan dicerdaskan harus diberi bekal pengetahuan dengan diberikan proses pembelajaran. Ada beberapa metode sistem cerdas yang dikembangkan. Beberapa permasalahan khusus dikelompokan sebagai berikut :


  •     Formal tasks (matematika, games)

  •     Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense,reasoning)

  •     Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering,scientific analysis, dll)
Manusia dalam menjalankan aktivitas tentulah membutuhkan proses berfikir dan membutuhkan kecerdasan. Otak merupakan salah satu organ terpenting manusia, yang berpengaruh terhadap kecerdasan manusia. Agar terasahnya kecerdasan yang pada manusia, tentulah manusia melakukan proses penalaran dan pembelajaran, sehingga mampu melakukan adaptasi dan pengambilan keputusan.




Sumber referensi :
2.      Diktat Sistem Cerdas, oleh Atika Anggraini