Artificial
Intelligence (sistem cerdas) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan
oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat
melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang
yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer
(games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Mahasiswa akan
dibekali logika fuzzy, Algoritma Genetika dan Neural Network.
Kecerdasan Buatan atau Sistem Cerdas atau Intelegensi
Buatan atau Artificial Inteligent (AI) merupakan cabang terpenting dalam
komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat
diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh
manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, untuk itu komputer
bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali
pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
Kecerdasan Buatan termasuk bidang ilmu yang relatif muda.
Di awal abad 20, seorang penemu Spanyol, Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin
yang dapat men’skak-mat’ raja lawannya dengan sebuah ratu dan raja.
Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai segera setelah ditemukannya
komputer digital. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai
memikirkan bagaimana caranya agar mesin
dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Seorang
matematikawan Inggris, Alan Turing pertama kali mengusulkan adanya tes untuk
melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut
kemudian dikenal dengan Turing test, dimana mesin tersebut menyamar seolah-olah
sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon
terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turning beranggapan bahwa, jika
mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan
orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas layaknya manusia.
Istilah Kecerdasan Buatan dimunculkan pertama kali oleh pofesor dari Massachusetts Institute of Technology (MIT)
yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 di Dartmouth Conference yang
dihadiri oleh para peneliti AI.
Pada Konferensi tersebut juga didefinisikan
tujuan utama dari Kecerdasan Buatan, yaitu: mekanisme berfikir manusia dapat
secara tepat dimodelkan dan disimulasikan
pada komputer digital. Beberapa program AI yang antara lain:
a. Logic Theorist diperkenalkan pada Dartmouth
Cobference. Program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika
b. ELIZA , deprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967).
Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan
beberapa pertanyaan.
c. Sad Sam, deprogram oleh Robert K. Lindsay (1960),
program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam
bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar
dalam sebuah percakapan.
A. Sistem Cerdas
Manusia dalam menjalankan aktivitas tentulah membutuhkan proses berfikir
dan membutuhkan kecerdasan. Otak merupakan salah satu organ terpenting manusia,
yang berpengaruh terhadap kecerdasan manusia. Agar terasahnya kecerdasan yang
pada manusia, tentulah manusia melakukan proses penalaran dan pembelajaran,
sehingga mampu melakukan adaptasi dan pengambilan keputusan.
Seiring dengan perkembangan zaman, akibat dari kecerdasan manusia juga,
berkembanglah sebuah ilmu pengetahuan yaitu sistem cerdas. Kecerdasan Buatan
(AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan
hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and
Knight [1991]). Dapat dikatakan bahwa sistem cerdas merupakan suatu sistem yang
dapat menirukan pola pikir dan hal-hal yang dapat dilakukan manusia. Teknologi
yang memiliki sistem cerdas dapat mengenali atau melakukan komunikasi layaknya
manusia. Tentunya untuk dapat melakukan hal tersebut, sistem tersebut harus
diberi pengetahuan, melakukan proses pembelajaran dan penalaran.
Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [1984]:
- Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
- Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
- Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)
Sebuah sistem cerdas tercipta untuk dapat membuat mesin atau sistem yang
dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia, sehingga dapat membantu dan
memudahkan aktivitas manusia.
Sistem cerdas ada ketika :
- Perancangan program (komputasi konvensional) sudah tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang diberikan, progammer sudah memberikan bendera putih.
- Penggunaan if than else tidak sanggup untuk menyelesaikan permasalahan. (artinya: jika penyelesaian permasalahan menggunakan ‘if than else’ yang jumlahnya tidak terbatas (banyak), sehingga akan sulit dirancang).
Kedua keadaan itulah yang membuat para ahli merancang sistem cerdas. Sistem
cerdas dapat dikatakan sebagai ‘bayi mesin’. Bayi mesin merupakan sebuah sistem
dasar/basic, yang menggunakan konsep, formula dan arsitektur dasar. Sehingga
dengan bayi mesin tersebut sistem cerdas tersebut dapat diaplikasikan untuk
mengatasi berbagai hal permasalahan yang diberikan. Dengan Bayi mesin ini, tidak perlu
dilakukannya programming ulang dan membentuk program baru untuk dapat mengatasi
permasalahan baru. Berbeda dengan pemrograman biasa (komputasi konvensional)
menggunakan aplikasi pemrograman seperti C/C++/delphi dsb, dimana untuk
permasalahan baru, biasanya dirancang program baru.
C. Konsep Dasar Sistem Cerdas
Konsep dasar dalam sebuah sistem cerdas terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Artificial Neural Network
Merupakan konsep bagaimana otak manusia bekerja, seperti yang kita ketahui
otak manusia terdiri atas sel saraf yang memiliki network. Network atau
jaringan dirumuskan menjadi sebuah persamaan matematis sehingga dapat
diaplikasikan pada prosesor.
2. Artificial Intelligence atau
Kecerdasan Buatan
Merupakan kelanjutan dari Artificial Neural Network, yaitu konsep bagaimana
manusia berpikir. Komputer diharapkan dapat berlaku dan mengambil keputusan
seperti manusia, serta mampumempelajari permasalahan yang ada.
3. Fuzzy Logic atau Logika Samar,
merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer, proses pengambilan
keputusan dilakukan 'diantara 1 dan 0'. Komputer dapat memiliki toleransi,
unsur rasa atau 'kira-kira', dan kesensitifan dari input yang diberikan.
D. Cara Kerja Sistem Cerdas
Layaknya manusia, semakin banyak diberikan pengetahuan, maka semakin
terasah kecerdasannya. Pengetahuan dapat diberikan melalui proses pembelajaran.
Begitu pula mesin sistem cerdas, dengan diberikan proses pembelajaran maka
mesin akan semakin cerdas. Akan secara otomatis manusia melakukan proses
pembelajaran, karena kesadaran diri sendiri dan rasa ingin tahunya, namun
berbeda pada mesin sistem cerdas, proses pembelajarannya harus diberikan oleh
manusia. Apakah bisa suatu mesin sistem cerdas melakukan proses pembelajaran
sesuai keinginan sendiri?
Mesin yang akan dicerdaskan harus diberi bekal pengetahuan dengan diberikan
proses pembelajaran. Ada beberapa metode sistem cerdas yang dikembangkan.
Beberapa permasalahan khusus dikelompokan sebagai berikut :
- Formal tasks (matematika, games)
- Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense,reasoning)
- Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering,scientific analysis, dll)
Manusia dalam menjalankan aktivitas tentulah membutuhkan proses berfikir
dan membutuhkan kecerdasan. Otak merupakan salah satu organ terpenting manusia,
yang berpengaruh terhadap kecerdasan manusia. Agar terasahnya kecerdasan yang
pada manusia, tentulah manusia melakukan proses penalaran dan pembelajaran,
sehingga mampu melakukan adaptasi dan pengambilan keputusan.
Sumber referensi :
1. http://nurichsan.blogdetik.com/2010/08/14/antara-rpl-sistem-informasi-sistem-cerdas-dan-mulitmedia
2.
Diktat Sistem Cerdas, oleh Atika Anggraini