Sunday, November 23, 2014

KENYATAAN SOAL CINTA YANG HARUS DITERIMA

waktu itu iseng browsing buat nyari artikel-artikel motivasi yang bagus dan berkualitas. Trus dapet nih website keren yang postingan artikelnya bagus banget. Website nya itu hipwee.com . Kali ini ane mau repost mengenai 8 Kenyataan tentang Cinta yang Mau Tak Mau Harus Diterima.

Kamu tentu sudah akrab dengan kata “cinta”, bukan? Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, “cinta” selalu jadi topik menarik dalam lagu, novel, hingga film. Tapi, apakah kamu memang benar-benar cukup mengerti soal cinta?

Bisa jadi banyak hal kaitannya dengan cinta yang sebenarnya tak kamu pahami, atau belum benar-benar kamu mengerti. Mengaku pernah merasakan cinta, sudahkah kamu memahami fakta-fakta cinta dalam artikel ini?
1. Cinta Pada Pandangan Pertama Bisa Jadi Tak Pernah Benar-Benar Terjadi

cinta pada pandangan pertama
Konsep “cinta pada pandangan pertama” sekilas terdengar terlalu absurd. Bagaimanapun, rasa tertarik yang muncul pada pertemuan pertama sudah pasti berdasar pada kesukaan fisik semata. Dia yang membuatmu jatuh cinta mungkin tampak sangat cantik atau punya gaya berpakaian yang terlihat sangat keren. Tapi, sekadar rasa tertarik tentu tak bisa disejajarkan dengan perasaan jatuh cinta, bukan?
Jatuh cinta hampir pasti melewati proses yang panjang. Melibatkan dua orang yang sudah lama berhubungan dekat dengan jalinan emosi yang kuat. Banyak momen yang dilewatkan bersama hingga pada akhirnya bisa meyakinkan diri sendiri bahwa ada perasaan yang begitu hebat bertajuk jatuh cinta.
Saat kamu mengaku bisa jatuh cinta pada orang yang baru pertama kali kamu temui, yakinkah sepenuhnya kamu bahwa itu memang benar-benar cinta? Bukan hanya ketertarikan fisik semata?
2. Jatuh Cinta dan Sungguh-Sungguh Mencintai Adalah Dua Hal yang Jauh Berbeda
jatuh cinta vs mencintai
Apakah kamu pernah sekadar jatuh cinta atau sudah sungguh-sungguh mencintai? Meskipun sekilas terkesan sama, dua hal ini justru punya makna yang jauh berbeda. Jatuh cinta adalah perasaan yang bisa sekejap membolak-balikkan duniamu. Membuatmu seperti mabuk dan melihat dia yang menjadikanmu jatuh cinta layaknya manusia sempurna. Segala sesuatu terasa benar-benar indah dan kamu tak pernah sedetik pun melupakan perasaanmu.
Namun, mencintai dengan sungguh-sungguh justru berbeda. Kamu tidak sedang terburu-buru, pun sibuk memikirkan dia setiap saat. Kamu punya perasaan yang bisa bertahan lama; rasa yang cenderung langgeng dan permanen. Kamu menjalani hidupmu dengan wajar. Kamu pun tak selalu berharap bisa bersamanya, tapi cukup peduli untuk memikirkan atau menyebut namanya di sela-sela doamu.
3. Setiap Cinta yang Menghampiri Pasti Punya Aroma dan Rasa yang Berbeda, Tidak Ada Jenis Cinta yang Bisa Disamakan
every love is different
Sepanjang perjalanan cintamu, mungkin tak hanya satu atau dua cinta yang kamu rasakan. Mungkin, ada sekian nama-nama yang pernah mengisi hati dan membuatmu jatuh cinta. Namun, adakah sekian nama-nama itu punya kesan yang sama dalam hatimu? Tentu tidak. Setiap cinta yang mampir dalam hidupmu pasti punya cita rasa yang berbeda.
Cinta pertamamu adalah dia yang dulu paling nakal di sekolah. Sementara, cinta kedua adalah cowok kutu buku yang paling pintar di kelasmu. Caramu mengenal mereka, memulai proses pendekatan, menemukan hal-hal yang kamu sukai dan tidak kamu sukai; banyak hal yang membuat satu persatu kisah cintamu berbeda. Mereka yang sukses membuatmu jatuh cinta pun punya keunikannya masing-masing.
4. Setiap Cinta yang Datang Akan Menawarkan Hal-Hal Baru Dalam Hidupmu
menawarkan hal baru
Hampir sama dengan poin sebelumnya, setiap cinta akan menawarkan hal yang baru – yang berbeda daripada sebelumnya. Lepas dari cinta pertamamu, kamu pun singgah pada cinta yang kedua. Kamu perlahan mulai mengenal pasangan yang saat ini mendampingimu. Mengerti selera musiknya, film-film kesukaannya, hingga makanan atau minuman yang jadi kegemarannya.
Berdampingan dengannya membuatmu tak ragu memasuki dunia baru; kenalan baru, teman-teman baru, dan keluarga baru misalnya. Banyak hal yang akhirnya menjadikanmu mau belajar atau setidaknya mau mengerti. Demi dia yang saat ini jadi bagian hidupmu, kamu tak enggan mencoba sesuatu yang sebelumnya belum pernah kamu tahu.

5. Cinta Bukan Matematika Atau Fisika, Ia Tak Akan Pernah Selesai dengan Rumus
cinta
Cinta bukanlah ilmu pasti, layaknya Matematika atau Fisika. Demi bisa mencintai dan dicintai kamu tak butuh rumus. Bagaimana kamu bisa menghadapi pasangan yang pemarah, kekanak-kanakan, atau posesif? Kamu akan tahu saat sudah benar-benar menjalani hubunganmu. Bahwa menjalin komitmen itu sama halnya seperti belajar; mengenal karakter pasangan sekaligus dirimu sendiri.
Bahkan, meskipun sudah baik-baik menjalani hubungan, tak ada jaminan bahwa segala sesuatunya akan lancar. Sudah demikian sabar menghadapi pasangan yang pemarah, bukan berarti hubunganmu akan langgeng. Cinta ibarat jalanan asing yang panjang dan gelap. Bersedia melewatinya berarti siap menata hati untuk menerima kejutan-kejutan yang sudah menantimu.

6. Tak Ada yang Salah Jika Kisah Cintamu Memang Harus Berakhir dengan Kata “Putus"
gagal
Layaknya kehidupan, cinta juga dihadapkan pada kemungkinan, ketidakpastian, dan perubahan. Bukan tidak mungkin jika sepasang kekasih yang dulu saling mencintai bisa berubah saling membenci atau bahkan enggan sekadar bertegur sapa. Saat hal ini terjadi, kamu dan pasanganmu pun sama-sama tak layak disalahkan.
Kadang, ada pasangan yang memang disatukan untuk kemudian dipisahkan. Sekeras apapun berusaha dan mencoba, pun akhirnya harus berpisah. Ya, cinta mungkin tak melulu soal akhir, tujuan, atau sebuah rumah yang bisa ditinggali bersama. Cinta bisa jadi sebuah perjalanan yang tak perlu disesali, tak boleh dianggap sia-sia, tapi sekadar dikenang dan dibanggakan. Bahwa kamu dan pasanganmu pernah demikian hebat berjuang demi cinta kalian, meskipun akhirnya harus menyerah kalah pada keadaan.

7. Ada Kalanya Kamu Harus Rela Menjadi Pihak yang Mencintai Lebih Dalam

mencintai lebih dalam
Hubungan cinta yang ideal selayaknya melibatkan dua orang dengan porsi cinta yang sama besarnya. Namun, tak jarang seseorang punya cinta yang besar, sedangkan pasangannya mencintai dengan biasa saja. Adakah salah satu harus merasa bersalah? Jawabannya tidak. Cinta, hati, perasaan, atau apapun itu tak layak dipersalahkan. Mereka akan terjadi begitu saja secara alami, tak perlu dibuat-buat.
Meskipun sedih melihat dia yang tak pernah berusaha segigih kamu untuk mempertahankan cinta kalian, kamu layak berbangga hati. Setidaknya, kamu sudah belajar mencintai dengan tulus – tanpa berharap balasan yang setimpal. Kelak, akan ada saat dimana pasanganmu pun menyadari bahwa dia tak pernah menemukan orang lain yang bisa mencintainya sehebat kamu.

8. Pada Akhirnya, Cinta Memang Tak Pernah Lunas Menawarkan Kebahagiaan
bahagia
Salah jika cinta dianggap selalu identik dengan kebahagiaan. Nyatanya, cinta seringkali menawarkan kekecewaan, penyesalan, rasa sedih, hingga depresi. Cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta yang ditakdirkan untuk gagal bisa jadi pernah kamu rasakan. Tapi, cukupkah pengalaman ini membuatmu enggan mencintai atau dicintai lagi?
Cinta bisa jadi ibarat candu yang selalu membuatmu ingin mencoba. Bahkan, saat kamu bisa meraba akhir tragis perjalanan cintamu pun, kamu masih saja ikhlas melakoninya. Ya, cinta memang tak lunas menawarkan bahagia, tapi tak lantas pantas untuk dilewatkan begitu saja.

Nah, gimana? Apakah salah satu dari beberapa fakta cinta di atas pernah terjadi dalam hidupmu? Sudahkah pengalaman itu menjadikanmu lebih dewasa dan mawas diri? Apapan ceritamu, semoga kehidupan cinta yang berbahagia selalu menyertaimu, ya!

Monday, November 17, 2014

PEMUDA DAN SOSIAL MEDIA


Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Pengelompokkan pemuda di Indonesia
Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut,
  1.         Masa bayi       : 0 – 1 tahun
  2.         Masa anak      : 1 – 12 tahun
  3.         Masa puber     : 12-15 tahun
  4.          Masa pemuda : 15-21 tahun
  5.          Masa dewasa  : 21 tahun keatas

Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dilihat sebagai berikut :
  1.          Golongan anak            : 0-12 tahun
  2.          Golongan remaja        : 13-18 tahun
  3.          Golongan dewasa       : 18(21) tahun keatas

Ada pula pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 kategori yaitu :
  1.        Siswa, usia antara 6-18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
  2.      Mahasiswa usia antara 18-25 tahun, berada di perguruan tinggi dan akademi
  3.    Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15- tahun keatas.

Dan kali ini penulis akan membahas pemuda dengan sosial media yang ada saat ini sedang menjadi sebuah tren.

Pemuda dan sosial media atau jejaring sosial menjadi dua hal yang tidak terpisahkan di era globalisasi saat ini. Setiap pemuda pasti memiliki jejaring sosial minimal satu jejaring. Dengan adanya jejaring sosial ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama atau pun orang yang baru dikenal. Namun tidak jarang juga jejaring sosial ini memiliki dampak negatif buat penggunanya. 

Berikut rangkuman dampak positif dan negatif dari adanya sosial media/jejaring sosial.

DAMPAK POSITIF
  1.      Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
  2.     Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
  3.      Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan simpati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
  4.      Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
  5.       Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan.


Namun selain dampak positif dari jejaring sosial ada pula dampak negatifnya.
1
  1.    Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
  2.    Dengan selalu mementingkan sosial media membuat pemuda menjadi individualis dalam bersosialisasi di dunia nyata. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
  3.         Ketergantungan/adiksi yang bisa menyebabkan penggunanya menjadi autis
  4.      Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
  5.     Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
  6.     Kebebasan pemuda dalam berekspresi didunia maya menyebabkan hilangnya norma-norma yang sudah dianut, seperti berbicara secara santun dan sebagainya.
  7.       Berubahnya pola masyarakat dalam berinteraksi dengan sesamanya
  8.      Perjudian : Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.



Referensi :